Sabtu, 18 Januari 2014

Macam-Macam Judul Film Harry Potter

Judul Film Harry Potter

1. Harry Potter And The Sorcerer Stones




Film pertama ini mengisahkan awal perjalanan Harry yang mulai terjun ke Dunia Sihir dan bersekolah di Hoghward Castel. Pada Film ini menunjukan juga awal kebangkitan Voldemort (Penyihir yang paling ditakui).

2. Harry Potter And The Chamber Of Secrets





Film ke dua ini menceritkan Hoghward Castel yang mendapat Teror dari musuh yang berada di Kamar Rahasa  terletak bawah Asrama. Pada akhir cerita harry melawan salah satu mantan Siswa dari Asrama Slyterin dan Ular.

3. Harry Potter And The Prisoner Of Askaban




Film ke 3 ini menceritakan tentang tahanan Elit dari Askaban telah lolos dan para Domentor pergi mencari tahana tersebut dan melibatkan Harry Juga. Harry Bertemu dengan Sirius Black yang menjelma sebagai Anjing. ia juga menguasai mantra cahaya pengusir Domentor yang disebut Expeto Patronoum (maap kalau salah ngucapnya) hehe.

4. Harry Potter And The Goblet Of Fire





Film ke empat ini menceritakan tentang perlombaan antar Sekolah Sihir yang hanya dapat diikuti siswa yang berumur 17 tahun. Tapi Harry dijebak oleh musuh yang sengaja memasukan nama Harry di Goblet Fire, sehingga Kontroversi mulai Terjadi. Harry Bertmeu langsung dengan Voldemort , dan Harry juga bertemu dengan ke 2 Orang tuanya Versi ini. Kematian Cedrick Digory yang di bunuh oleh Voldemort menjadi salah satu awal ancaman Voldemort kepada Hoghward Castel.

5. Harry Potter And The Order Of Phoenix




Film ke 5 ini Harry melakukan Sihir di luar Asrama untuk pengusir Domentor yang dilihat oleh Saudara nya, sehingga Harry di jemput oleh para Ahli sihir untuk disidang atas perbuatanya itu. Dumbledoor terus Menghindar Dari Harry.

6. Harry Potter And The Half Blodd Prince




Tidak banyak penyihir yang percaya (atau mau percaya) bahwa Voldermort telah kembali, termasuk Kementerian Sihir. Harry dan Dumbledore dianggap menyebar kabar bohong dan dianggap terganggu jiwanya. Meskipun demikian, masih banyak orang yang percaya pada Dumbledore, dan mereka inilah yang tergabung dalam Orde Phoenix. Namun karena situasi belum memungkinkan, mereka bergerak secara diam-diam untuk menghindari kecurigaan dari Kementerian. Mereka menggunakan kediaman Sirius, Grimmauld Place nomer 12 sebagai Markas Besar, sehingga Sirius tidak lagi dalam pelarian (tapi tetap bersembunyi karena pihak kementrian masih mencarinya.

7. Harry Potter And The Deatly Of Hollow (Part 1 and Part 2)




Pada Final film Harry Potter ini dibagi menjadi dua Part yang berbeda. Film ini menunjukan pertempuran besar besaran antara Harry , Hoghward Castel dan Voldemort.



Pada saat di Rilis dan di Puttar nya Film ke 7 ini, para Fans Harry Potter banyak yang mengeluarkan air mata karena harus perpisah dengan film Harry Potter yang sudah bertahun tahun menemani Fans nya.

Bagaimana gan ?, cukup Menarik bukan.. Semoga Macam-macam Judul Film Harry Potter bisa bermanfaat bagi anda.


Cerita Singkat Film Harry Potter

Plot

Novel ini mengisahkan tentang Harry Potter, seorang anak laki-laki yatim piatu yang pada usia sebelas tahun mengetahui bahwa ia adalah seorang penyihir, hidup dalam dunia biasa non-sihir, atau Muggle. Kemampuan sihirnya adalah bawaan dan ia diundang untuk menghadiri sekolah yang mengajarkan tentang keterampilan dan pengetahuan sihir. Harry kemudian menjadi pelajar di Sekolah Sihir Hogwarts, dan disanalah sebagian besar kisah novel berlangsung. Di Hogwarts, Harry melalui masa-masa remajanya, ia belajar untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapinya: sihir, sosial dan emosional, termasuk permasalahan remaja biasa seperti cinta, persahabatan, dan ujian sekolah, serta ujian terbesar untuk mempersiapkannya dalam menghadapi konfrontasi yang ada di depannya.
Setiap novel mengisahkan tentang satu tahun kehidupan Harry, dengan peristiwa novel yang berlangsung antara tahun 1991-1998. Kisah novel ini juga mengandung banyak kilas balik, yang sering dialami oleh Harry saat melihat kenangan karakter lain melalui benda sihir yang disebut Pensieve.
Lingkungan pengisahan yang dibuat oleh Rowling benar-benar terpisah dari realitas, namun masih terkait erat satu sama lainnya. Jika tanah fantasi Narnia adalah dunia alternatif dan Dunia Tengah Lord of the Rings adalah dunia magis, maka dunia sihir Harry Potter secara paralel ada di dalam dunia nyata yang mengandung versi magis dari unsur-unsur biasa dalam kehidupan sehari-hari. Dalam Harry Potter, banyak institusi dan lokasi yang dikenali, misalnya London. Dunia Harry Potter terdiri dari sekumpulan jalan-jalan tersembunyi yang diabaikan manusia biasa, tempat minum kuno, puri di wilayah sepi, dan kastil terpencil yang tidak terlihat oleh populasi Muggle.

Tahun-tahun awal

Novel pertama, Harry Potter dan Batu Bertuah, dikisahkan bahwa peristiwa yang luar biasa telah terjadi di dunia sihir, suatu peristiwa yang sangat luar biasa, bahkan para Muggle melihat tanda-tandanya. Latar belakang mengenai peristiwa luar biasa ini dan sosok Harry Potter diungkapkan secara bertahap sepanjang seri. Setelah bab pendahuluan, kisah novel melompat bertahun-tahun kemudian, saat sebelum ulang tahun kesebelas Harry Potter, dan pada titik ini, latar belakang Harry Potter mulai terungkap.
Kontak pertama Harry dengan dunia sihir adalah melalui seorang manusia setengah raksasa bernama Rubeus Hagrid, penjaga dan juru kunci di Hogwarts. Hagrid mengungkapkan tentang sejarah masa lalu Harry. Melalui cerita Hagrid, Harry mengetahui bahwa saat ia bayi, ia menyaksikan pembunuhan orangtuanya oleh seorang penyihir hitam jahat bernama Lord Voldemort, yang kemudian juga berupaya untuk membunuhnya. Untuk alasan yang tidak diketahui, mantra yang dilontarkan oleh Voldemort untuk membunuh Harry berbalik kepadanya. Harry selamat dengan menyisakan bekas luka berbentuk sambaran petir di dahinya sebagai bukti atas serangan tersebut, dan Voldemort menghilang. Setelah selamat dari serangan Voldemort, Harry menjadi seorang legenda hidup dalam dunia sihir. Namun, atas perintah dari seorang penyihir terhormat dan terkenal bernama Albus Dumbledore, Harry yang yatim piatu dititipkan pada kerabat Muggle nya yang tidak menyenangkan, keluarga Dursley. Keluarga Dursley bersedia untuk merawat Harry, namun memutuskan untuk merahasiakan hal-hal magis darinya dengan harapan bahwa Harry akan tumbuh "normal".


Dengan bantuan Hagrid, Harry bersiap untuk menjalani tahun pertamanya di Hogwarts. Harry pun mulai menjelajahi dunia sihir, pembaca akan diperkenalkan pada berbagai lokasi utama yang digunakan di sepanjang seri. Harry bertemu dengan sebagian besar karakter utama dalam seri, termasuk dua tokoh yang kelak akan menjadi sahabat baiknya: Ron Weasley, seorang penyihir yang berasal dari keluarga penyihir murni, kuno, namun miskin, dan Hermione Granger, seorang penyihir cerdas yang berasal dari keluarga non-penyihir atau Muggle. Di Hogwarts, Harry juga bertemu dengan guru ramuan Severus Snape, yang menunjukkan kebencian dan ketidaksukaannya pada Harry. Plot buku pertama diakhiri dengan konfrontasi antara Harry dan Lord Voldemort untuk kedua kalinya; Voldemort berupaya untuk memperoleh kembali keabadian dengan cara mendapatkan kekuatan dari Batu Bertuah, zat yang memberikannya kehidupan yang kekal, dan Harry beserta teman-temannya berusaha untuk menggagalkannya.
Seri dilanjutkan dengan Harry Potter dan Kamar Rahasia, yang mengisahkan tentang tahun kedua Harry di Hogwarts. Harry dan teman-temannya menyelidiki misteri 50 tahun yang lalu terkait dengan peristiwa mencekam yang kembali terjadi di sekolah. Adik perempuan Ron, Ginny Weasley, menjalani tahun pertamanya di Hogwarts, dan menemukan sebuah buku harian yang ternyata merupakan buku harian milik Voldemort saat ia masih bersekolah di Hogwarts. Ginny dikuasai oleh Voldemort melalui buku hariannya dan menuntunnya untuk membuka jalan ke "Kamar Rahasia", melepaskan monster kuno yang menyerang para siswa di Hogwarts. Novel ini menggali tentang sejarah Hogwarts dan legenda seputar Kamar Rahasia. Untuk pertama kalinya, Harry mengetahui bahwa prasangka rasial mengenai "darah murni" dan "darah kotor" juga ada dalam dunia sihir, dan bahwa saat Voldemort berkuasa, penyihir keturunan Muggle atau "berdarah campuran" sering dijadikan sasaran teror. Harry juga mengetahui bahwa ia bisa berbicara Parseltongue (bahasa ular), pemilik kemampuan tersebut sangat jarang dan sering dikaitkan dengan Ilmu Hitam. Novel ini berakhir setelah Harry menyelamatkan kehidupan Ginny dengan membunuh Basilisk dan menghancurkan buku harian tersihir yang menjadi sumber masalah.

Novel ketiga, Harry Potter dan Tawanan Azkaban, mengisahkan tentang tahun ketiga Harry di Hogwarts. Ini adalah satu-satunya novel Harry Potter yang tidak menampilkan Voldemort dalam ceritanya. Sebaliknya, Harry mengetahui bahwa ia menjadi target Sirius Black, seorang pembunuh yang melarikan diri dari penjara sihir, dan diyakini ikut terlibat dalam kematian orangtua Harry. Setelah Harry dilemahkan oleh dementor – makhluk sihir hitam yang memiliki kekuatan untuk melahap jiwa manusia – yang ditempatkan di Hogwarts untuk melindungi sekolah, Harry bertemu dengan Remus Lupin, guru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam yang kemudian terungkap bahwa ia merupakan manusia serigala. Lupin mengajarkan Harry langkah-langkah pertahanan tingkat atas terhadap sihir hitam, terutama dementor, yang umumnya belum dipelajari oleh siswa seusianya. Harry kemudian mengetahui bahwa Lupin dan Black dahulunya adalah sahabat ayahnya, dan Black dijebak oleh teman mereka yang lainnya, Peter Pettigrew. Dalam novel ini, terungkap bahwa tidak satupun guru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam yang bertahan lebih dari satu tahun ajaran, dan hal ini selanjutnya berulang dalam novel-novel berikutnya.

Kembalinya Voldemort

Selama tahun keempat Harry di Hogwarts (dikisahkan dalam Harry Potter dan Piala Api), Harry secara tidak terduga terpilih sebagai peserta Turnamen Triwizard; kontes sihir berbahaya di mana Harry harus bersaing melawan penyihir-penyihir "jagoan" dari sekolah-sekolah sihir lainnya, dan juga siswa dari Hogwarts sendiri. Selama turnamen, Harry dipandu oleh Profesor Alastor "Mad-Eye" Moody, yang kemudian diketahui adalah seorang penipu –salah satu pendukung Voldemort bernama Barty Crouch, Jr yang menyamar. Pada titik ini, terjadi pergeseran pengisahan dari yang sebelumnya hanya berupa firasat, dugaan, dan ketidakpastian, menjadi suatu konflik terbuka. Rencana Voldemort dengan menyusupkan Crouch ke dalam turnamen untuk membawa Harry padanya berhasil. Meskipun pada akhirnya Harry berhasil lolos dari Voldemort, Cedric Diggory, wakil Hogwarts lainnya dalam Turnamen Triwizard, terbunuh, dan Voldemort kembali memasuki dunia sihir dengan fisik utuh.
Dalam buku kelima, Harry Potter dan Orde Phoenix, Harry kembali berhadapan dengan Voldemort yang baru bangkit. Dalam menanggapi kemunculan Voldemort, Dumbledore kembali mengaktifkan Orde Phoenix, yaitu perkumpulan rahasia yang bergiat dari rumah keluarga Sirius Black yang bertujuan untuk menghadapi pelahap maut Voldemort dan melindungi siapapun yang menjadi target Voldemort, terutama Harry. Meskipun Harry dan Dumbledore telah menjelaskan tentang kembalinya Voldemort, Kementerian Sihir dan kebanyakan masyarakat sihir lainnya menolak mempercayai bahwa Voldemort telah kembali. Dalam upaya untuk melawan dan mendiskreditkan Dumbledore, Kementerian menunjuk Dolores Umbridge sebagai Inkuisitor Agung Hogwarts. Umbridge lalu mengubah Hogwarts menjadi rezim diktator dan melarang siswa mempelajari cara-cara untuk mempertahankan diri dalam melawan sihir hitam.

Harry kemudian membentuk "Laskar Dumbledore", sebuah kelompok belajar rahasia di mana Harry bertugas untuk mengajari teman-temannya keterampilan sihir Pertahanan terhadap Ilmu Hitam tingkat tinggi yang telah ia pelajari. Harry mengetahui bahwa ada ramalan penting mengenai dirinya dan Voldemort, dan ramalan inilah yang telah memicu Voldemort untuk membunuh orang tua Harry. Harry juga mengetahui bahwa ia dan Voldemort memiliki koneksi yang tidak diinginkan, dan menyakitkan setiap kali koneksi itu muncul, yang membuat Harry bisa menyaksikan tindakan Voldemort secara telepati. Dalam klimaks novel ini, Harry dan teman-temannya bertempur secara langsung menghadapi Pelahap Maut. Meskipun kedatangan tepat waktu para anggota Orde Phoenix menyelamatkan nyawa Harry dan teman-temannya, Sirius Black terbunuh dalam pertarungan ini.
Dalam buku keenam, Harry Potter dan Pangeran Berdarah Campuran, Voldemort mulai melancarkan perang terbuka. Di Hogwarts, Harry dan teman-temannya yang beranjak remaja secara relatif terlindungi dari bahaya. Mereka terlibat dalam berbagai permasalahan remaja, dan Harry akhirnya mulai berkencan dengan Ginny Weasley. Di awal-awal cerita, Harry menemukan buku ramuan tua yang penuh dengan coretan dan instruksi-instruksi tidak resmi dari sang pemilik buku yang misterius; si "Pangeran Berdarah Campuran". Buku ini dengan cepat menjadi sumber kesuksesan Harry dalam kelas ramuan, namun karena berbagai mantra ilegal yang tertulis di dalamnya, buku ini juga menjadi sumber kekhawatiran, terutama dari Hermione. Pada tahun ini, Harry juga mengikuti pelajaran privat dengan Dumbledore, yang menunjukkan pada Harry berbagai kenangan tentang kehidupan awal Voldemort. Selama pelajaran privatnya, terungkap bahwa untuk mempertahankan hidupnya, Voldemort telah membagi jiwanya menjadi potongan-potongan, menciptakan serangkaian horcrux, benda dengan kekuatan jahat yang tersembunyi di berbagai lokasi, dan salah satunya adalah buku harian yang dihancurkan Harry dalam buku kedua. Musuh Harry yang arogan, Draco Malfoy, berusaha untuk membunuh Dumbledore di sepanjang novel. Upaya Malfoy ini memuncak dengan terbunuhnya Dumbledore oleh Profesor Snape; si "Pangeran Berdarah Campuran" yang sebenarnya.
Novel terakhir dalam seri, Harry Potter dan Relikui Kematian, dimulai langsung setelah peristiwa dalam buku keenam. Voldemort sukses menguasai dan mengontrol Kementerian Sihir. Harry, Ron, dan Hermione memutuskan untuk tidak kembali ke Hogwarts dan memulai upaya mereka untuk menemukan dan menghancurkan horcrux Voldemort yang tersisa. Untuk memastikan keselamatan mereka sendiri serta keluarga dan teman-teman mereka, ketiganya terpaksa mengisolasi diri mereka di lokasi-lokasi yang tidak terlacak. Dalam petualangan mereka mencari horcrux, mereka bertiga mengetahui detil tentang masa lalu Dumbledore, tentang benda lainnya yang disebut hallow yang bisa digunakan untuk menangkal horcrux, serta motif Snape yang sebenarnya – ia bekerja untuk Dumbledore sejak pembunuhan ibu Harry.
Buku ketujuh ini memuncak dalam Pertempuran Hogwarts. Harry, Ron, dan Hermione beserta anggota Orde Phoenix, para guru, dan siswa Hogwarts, bertempur untuk mempertahankan Hogwarts dari Voldemort, Pelahap Mautnya, dan berbagai makhluk gaib. Beberapa karakter utama tewas dalam pertempuran gelombang pertama. Setelah mengetahui bahwa ia sendiri adalah horcrux, Harry menyerahkan dirinya kepada Voldemort, yang melontarkan kutukan maut padanya. Namun, para pejuang Hogwarts tidak menyerah. Meskipun mereka meyakini bahwa Harry telah tewas, mereka terus berjuang. Harry, yang sebenarnya berhasil kembali dari situasi antara hidup dan kematian dan kemudian berpura-pura mati, akhirnya menghadapi Voldemort, yang semua horcruxnya telah hancur. Dalam pertempuran berikutnya, Voldemort terbunuh oleh kutukannya sendiri yang berbalik. Di akhir novel, terdapat sebuah epilog yang menceritakan tentang kehidupan para karakter yang bertahan hidup dan keberlangsungan dunia sihir.

Film Harry Potter


Harry Potter

Harry Potter adalah seri tujuh novel fantasi yang dikarang oleh penulis Inggris J. K. Rowling. Novel ini mengisahkan tentang petualangan seorang penyihir remaja bernama Harry Potter dan sahabatnya, Ronald Weasley dan Hermione Granger, yang merupakan pelajar di Sekolah Sihir Hogwarts. Inti cerita dalam novel-novel ini berpusat pada upaya Harry untuk mengalahkan penyihir hitam jahat bernama Lord Voldemort, yang berambisi untuk menjadi makhluk abadi, menaklukkan dunia sihir, menguasai orang-orang non-penyihir, dan membinasakan siapapun yang menghalangi jalannya, terutama Harry Potter.
Sejak dirilisnya novel pertama, Harry Potter and the Philosopher's Stone (di Indonesia diterbitkan dengan judul Harry Potter dan Batu Bertuah) pada tanggal 30 Juni 1997, seri ini telah mendapatkan popularitas besar, berbagai pujian kritis, dan kesuksesan komersial di seluruh dunia. Beberapa kritikus juga melontarkan kritikan negatif, terutama karena temanya yang gelap. Pada Juni 2011, seri ini telah terjual sekitar 450 juta kopi di seluruh dunia, menjadikannya sebagai novel seri paling laris sepanjang masa, dan telah diterjemahkan ke dalam 67 bahasa. Empat novel terakhir secara berturut-turut mencetak rekor sebagai buku dengan penjualan tercepat dalam sejarah.
Dengan memuat banyak genre, termasuk fantasi dan bildungsroman (dengan unsur misterithrillerpetualangan, dan roman), seri ini telah melahirkan banyak makna dan referensi budaya. Menurut Rowling, tema utama dalam seri ini adalah kematian. Terdapat juga tema lainnya, seperti prasangka dan korupsi.
Penerbit awal novel-novel Harry Potter adalah Bloomsbury di Britania Raya dan Scholastic Press di Amerika Serikat. Di samping itu, seri ini telah diterbitkan oleh berbagai penerbit di seluruh dunia, termasuk Indonesia, yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama. Keseluruhan novel, dengan novel ketujuh dibagi menjadi dua bagian, telah diadaptasi menjadi delapan seri film oleh Warner Bros. Pictures, dan menjadi film seri paling sukses sepanjang masa. Seri Harry Potter juga telah menghasilkan berbagai merek dagang yang berhubungan dengan cerita, menjadikan merek Harry Potter bernilai lebih dari $15 milyar. Selain itu, terkait dengan kesuksesan novel dan film-filmnya, Rowling telah menjadi penulis terkaya sepanjang sejarah kesusasteraan. Harry Potter juga dijadikan sebagai tema taman hiburan seperti The Wizarding World of Harry Potter di Islands of AdventureUniversal Parks & Resorts.

Penulis Novel Harry Potter

Penulis Novel

Siapa yang tak kenal Harry Potter, seorang bocah penyihir dari sekolah Hogwarts yang banyak disukai hampir semua kalangan. Dari anak-anak hingga orang dewasa rasanya tak ada yang tidak kenal bocah berkacamata bulat ini. Baik novelnya maupun filmnya, semua sukses meraup uang. Bahkan JK Rowling, penulis Harry Potter, tak kalah melegendanya dibandingkan tokoh rekaannya tersebut.
Dalam satu dasawarsa sejak diterbitkan pada tahun 1997, semua buku-buku tentang Harry Potter berhasil meraup sukses besar. Tujuh seri tentang kisah bocah sihir ini pun diangkat ke layar lebar dan juga tak kalah suksesnya dibandingkan novelnya.
JK Rowling sebagai penulis bukunya tentu saja mendapatkan royalty yang sangat besar. Bahkan dunia menyebutkan, Rowling merupakan penulis dengan penghasilan terbesar sepanjang sejarah.

Ditolak Penerbit

Apa yang istimewa dari penulis Inggris ini sehingga karyanya menjadi sesuatu yang luar biasa ? Ternyata JK Rowling tak ubahnya dengan penulis-penulis lainnya, termasuk para penulis Indonesia. 
JK Rowling ini menulis di sela-sela pekerjaan utama hingga akhirnya dipecat. Dia lalu menulis di kafe atau dimana pun hanya karena dia tidak memiliki ruang atau kamar khusus yang nyaman untuk menuangkan ide-ide kreatifnya.
Ketika buku pertama dari novelnya yang berjudul Harry Potter and The Philosopher’s Stone selesai ditulis ternyata tak langsung diterima penerbit.  Berkali-kali Rowling gagal meyakinkan penerbit tentang karya sastranya tersebut.
Namun dia tak berputus dan terus berjalan dari satu penerbit ke penerbit lainnya. Tak kurang dari 8 penerbit menolak naskahnya tersebut, hingga dia dipertemukan dengan Bloomsbury, penerbit yang akhirnya bersedia menerbitkan bukunya tersebut.
Begitu juga dengan proses kreatifnya dalam menulis, ternyata berlangsung dalam waktu yang relatif lama dan proses yang cukup berliku. Tahun 1990 boleh dibilang merupakan momentum lompatan drastis dalam hidup penulis Harry Potter ini.
Pada tahun itu ibunya wafat akibat penyakit multiple sclerosis, suatu penyakit yang menyerang syaraf otak. Enam bulan setelah itu, dalam suasana kesedihan yang mendalam, dia mendapatkan ide tentang si bocah cilik penyihir Harry Potter saat naik kereta api dari Manchaster ke London.

Proses Berliku

Namun novel Harry Potter yang sangat tebal itu bukanlah karya sastra instan yang bisa diselesaikannya hanya dalam hitungan bulan atau dalam waktu satu atau dua tahun.  Tak kurang dari 7 tahun Rowling menyelesaikan buku pertama Harry Potter. Atau setidaknya hingga tahun 1997 ketika bukunya itu diterbitkan Bloomsbury Press.
Penulisan novelnya itupun dilakukannya ditengah berbagai masalah yang menderanya. Selain kenangan terhadap ibunya, juga perceraiannya dengan wartawan Portugal serta kesulitan hidupnya sebagai orang tua tunggal bagi anaknya.
Penulis Harry Potter ini bernama lengkap Joanne Kathleen Rowling, kelahiran Chipping Sodbury, Inggris, pada tanggal 31 Juli 1965. Meski namanya terkenal setelah novel Harry Potter diterbitkan, namun Rowling bukanlah penulis tanpa proses panjang. Seperti yang dikatakannya di websitenya,  bakat dan proses kepenulisannya telah dilakukannya sejak umur 6 tahun tanpa jeda dan tanpa lelah.
Kini, ketenaran dan kekayaan telah diraihnya. Pendapatan dan rotalty yang diperolehnya dari ke-7 seri Harry Potter tak kurang dari 1 miliar dolar AS atau sekitar Rp 9 trilun.
Karena kekayaannya itu, Rowling tercatat sebagai wanita terkaya di dunia. Belum lama ini, majalah ekonomi paling berpengaruh, Forbes, juga menobatkannya sebagai wanita paling berpengaruh di Inggris, mengalahkan Ratu Elizabeth.

Munculnya Harry Potter

J.K. Rowling mengaku bahwa ide kisah tentang penyihir muda ini muncul di tahun 1990 pada saat ia sedang naik kereta api ke London. Saat tinggal di Edinburgh, ia selalu singgah di kedai kopi langganannya dan menulis kisah Harry Potter.
Jangan bayangkan ia menulis di laptop atau selembar kertas. Ternyata, novel Harry Potter yang terkenal itu muncul dari lembaran-lembaran tissue yang menjadi media menulis J.K. Rowling. Semangatnya untuk terus menulis akhirnya membuat penulis Harry Potter ini berhasil menyusun naskah yang kemudian ia tawarkan ke penerbit.
Kisah Harry Potter ini ternyata sempat ditolak oleh beberapa penerbit. Namun, pada sekitar tahun 1997, Harry Potter pun berhasil terbit dengan judul “Harry Potter and The Philosopher’s Stone (Harry Potter dan Batu Bertuah)” dan langsung terkenal di seluruh penjuru Inggris.
Novel ini pun kemudian diterbitkan di berbagai dunia. Di Amerika, judulnya berubah menjadi “Harry Potter and The Sorcerer’s Stone”. Sedangkan di Indonesia, novel ini sering disebut dengan judul “Harry Potter dan Batu Bertuah”

Episode Harry Potter

Sebagai penulis Harry Potter, J.K. Rowling ternyata membuat beberapa sekuel untuk kisah penyihir mudanya ini. Berikut adalah 7 novel Harry Potter yang tentu sudah tidak asing lagi bagi para penggemarnya.
  • ·         Harry Potter dan Batu Bertuah (Philosopher’s / Sorcerer’s Stone)
  • ·         Harry Potter dan Kamar Rahasia (Chamber of Secret)
  • ·         Harry Potter dan Tawanan Azkaban (Prisoner of Azkaban)
  • ·         Harry Potter dan Piala Api (Goblet of Fire)
  • ·         Harry Potter dan Orde Phoenix (Order of The Phoenix)
  • ·         Harry Potter dan Pangeran Berdarah Campuran (Half-Blood Prince)
  • ·         Harry Potter dan Relikui Kematian (Deathly Hallows)

JK Rowling memang telah menyiapkan 7 kisah sejak awal pembuatan cerita ini. Apakah Anda sudah membaca semua bukunya? Kalau belum, segera baca dan masuklah ke dalam dunia fantasi ciptaan J.K. Rowling.

Karakter dalam Harry Potter

Dari ide brilian seorang JK. Rowling yang berubah menjadi tujuh buah novel, lahirlah film Harry Potter. Akibat kesuksesan novel Harry Potter yang luar biasa, tidak salah jika novel tersebut dijadikan film yang berjumlah 8 musim (Harry Potter and The Deathly Hallows dibagi menjadi 2 bagian).
Berbagai karakter muncul dalam cerita Harry Potter sehingga menambah keseruan cerita. Selain tokoh Harry Potter, Hermione Granger, dan Ron Weasley, inilah daftar nama-nama karakter dalam film Harry Potter hasil karangan fiktif dari seorang JK Rowling.
Lord Voldemort adalah sosok jahat yang membunuh kedua orang tua Harry, James dan Lilly Potter. Kutukan atau mantra pembunuh “Avadra Kedavra” yang diucapkan olehnya untuk membunuh Harry ketika bayi tidak mempan, karena mengenai ibunda Harry Potter hingga meninggal dunia. Setelah Harry dewasa, Voldemort selalu saja mencari cara untuk membunuh Harry. Namun, pada akhirnya, Voldemort mati, sedangkan Harry hidup dengan bahagia.
Severus Snape adalah sosok setengah baik dan jahat. Walaupun banyak adegan yang memerlihatkan betapa kejamnya dia, nyatanya Snape bisa menjadi orang baik. Sebenarnya Snape berbuat jahat kepada Harry karena dia mencintai ibunya Harry Potter. Namun, Lilly Potter malah menikah dengan James Potter yang dulu selalu mengejek Snape ketika masih bersekolah.
Dalam film Harry Potter terakhir, Snape terlihat menangis karena sebenarnya dia menyayangi Harry. Kemudian diapun meninggal dunia.
Hagrid adalah sesosok manusia raksasa yang memiliki tinggi hampir 12 kaki. Walaupun secara fisik dia terlihat sedikit menyeramkan, Hagrid adalah orang yang baik. Dia juga menjadi teman baik Harry Potter bersama dengan kedua sahabatnya.
Draco Malfoy adalah anak dari seorang penyihir jahat anak buah Voldemort. Dia adalah anak yang terpilih menjadi bagian Slyterin, sebuah “kelompok” untuk penyihir jahat dan sombong. Dia selalu saja bersikap angkuh kepada Harry karena dia menganggap memiliki darah penyihir murni, sementara Harry memiliki darah campuran antara muggle (manusia) dan penyihir.
Banyaknya tokoh berbagai karakter dalam novel dan film Harry Potter menjadi bukti bahwa JK. Rowling adalah penulis yang hebat.
Itulah mengenai JK Rowling dan karya fenomenalnya Harry Potter. Sayang sekali filmnya sudah tamat dan bukunya sudah tidak dibuat lagi, tapi JK. Rowling masih tetap menjadi penulis dan membuat banyak karya baru. Kita tunggu saja karya terbarunya.